Rabu, 06 Juni 2012


Untuk Membunuh Sebuah Pohon, Tidak Perlu Dengan Cara Menebang Meracuni Memotongnya. Cukup Dengan Mengitarinya Serta Menyumpahi, Mengejek, Mengatainya Maka Ia Akan Mati Dengan Sendirinya.

KARENA MANUSIA DALAM HIDUP SELALU MENGALAMI PROSES BELAJAR DAN PEMBAHARUAN MAKA IA TIDAK PATUT MENGATAKAN “AKU MEMANG BEGINILAH DARI DULU”


Rabu, 29 Februari 2012

makalah teori belajar behavioristik

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN BEHAVIORISTIK


DISUSUN OLEH


                  NAMA:     GESTI  MAMI DWI L (A1D011009)
                        DETI JUNI PUTRI UTAMI  (A1D011010)                       
                       ELOKNOPITA SARI (A1D011011)
                        DELIS GUSTINA (A1D011012)
                        ENA PUSPITA (A1D011013)
                        DEWI SARTIKA (A1D011014)
                        SURAEDI AMIN (A1D011015)
                        RIKA SUGARA HASIBUAN (A1D011016)
       DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. BAMBANG SAHONO


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
KATA PENGANTAR


    Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa karena berkat dan rahmatnyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini pun dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah belajar dan pembelajaran.
   
    Penulis pun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah masih banyak kesalahan disana sini baik dari segi isi penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut akan penulisterima dengan senang hati.

Terima kasih







                                    Bengkulu,    februari 2012           

                                        Penulis
                   







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.............................................................................................................   i
DAFTAR ISI............................................................................................................................  ii

BAB I
PENDAHULUAN
    LATAR BELAKANG...................................................................................................1
    TUJUAN....................................................................................................................... 2
    MANFAAT  ..................................................................................................................2


BAB II
PEMBAHASAN
    KONSEP POKOK.......................................................................................................  3
     TOKOH-TOKOH BEHAVIORISME BESERTA PEMIKIRANNYA...................  4
    IMPLIKASI TEORI BEHAVIOR DALAM PEMBELAJARAN..............................8



BAB III
PENUTUP
    KESIMPULAN.............................................................................................................9


DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu. Belajar merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh setiap manusia. Dengan Pendidikan sesorang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan pendidikan seseorang bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan dengan Pendidikan juga seseorag bisa merumuskan tujuan hidup.
Belajar yang di lakukan oleh masing-masing Individu bisa di lakukan dengan banyak gaya. Penggunaan gaya di maksudkan agar tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. Dalam hal ini teori juga bisa di kategorikan dalam gaya belajar seseorang. Ada banyak teori yang berbicara tentang belajar yang salah satunya adalah teori belajar Behavioristik.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Teori belajar behavioristic adalah teori yang memiliki konsep kunci bahwa setiap perilaku manusia bisa di manipulasi dan di kreasikan. Sangat banyak para ahli yang berbicara mengenai teori ini, di antaranya Ivan Pavlov, Skinner, Bandura, Thorndike,dll. Sebagai calon Pendidik sudah seharusnya kita menguasai secara mendalam teori belajar ini. Oleh sebab itu kami menulis sebuah makalah yang berjudul “Teori belajar behavioristik”.











B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1.    Mengetahui implikasi teori behaviorisme
2.    Untuk mengetahui penerapan dalam teori behaviorisme
3.    Untuk mengetahui tujuan pembelajaran teori behaviorisme
4.    Untuk mengetahui teori – teori yang mendukung teori behaviorisme
C. Manfaat
    Adapaun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu kita dapat mengetahui implikasi pembelajaran dari teori behaviorisme, untuk mengetahui penerapan dalam teori behaviorisme, dan untuk mempermudah kita dalam mengetahui pembelajaran serta teori – teori yang mendukung teori behaviorisme tersebut.





















BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP POKOK

Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.  Dalam konsep Behavioral, perilaku manusia merupakan hasil belajar, sehingga dapat di ubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi belajar.
Teori behaviorisme sangat menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat di amati. Teori-teori dalam rumpun ini sangat bersifat molekular, karena memandang kehidupan individu terdiri atas unsur-unsur seperti halnya molekul-moleku. Ada beberapa ciri dari rumpun teori ini, yaitu :
1.      Mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian terkecil
2.      Bersifat mekanistik
3.      Menekankan peranan lingkungan
4.      Mementingkan pembentukan reaksi atau respon
5.      Menekankan pentingnya latihan
Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat dan kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon).





B. TOKOH-TOKOH BEHAVIORISME BESERTA PEMIKIRANNYA

1. Edward Edward Lee Thorndike/ Teori Koneksionisme
Thorndike berprofesi sebagai seorang pendidik dan psikolog yang berkebangsaan Amerika. Lulus S1 dari Universitas Wesleyen tahun 1895, S2 dari Harvard tahun 1896 dan meraih gelar doktor di Columbia tahun 1898. Buku-buku yang ditulisnya antara lain Educational Psychology (1903), Mental and social Measurements (1904), Animal Intelligence (1911), Ateacher’s Word Book (1921),Your City (1939), dan Human Nature and The Social Order (1940).
Menurut Thorndike dasar dari belajar adalah Trial and error atau secara aslinya di sebut sebagai learning by selecting and connecting. Thorndike mengajukan pengertian tersebut dari eksperimennya dengan Puzzle box. Atas dasar pengamatannya terhadap bermacam-macam percobaan, thorndike sampai pada kesimpulan bahwa hewan itu menunjukan adanya penyesuaian diri sedemikian rupa sebelum hewan itu dapat melepaskan diri dari puzzle box. Selanjutnya di kemukakan bahwa perilaku dari semua hewan coba itu sama, yaitu apabila hewan coba, dalam hal ini kucing yang di gunakan dan di hadapkan pada masalah, ia dalam keadaan discomfort dan dalam memecahkan masalahnya menggunakan trial dan error.
Dalam eksperimennya Thorndike mengajukan adanya tiga macam hukum yang sering di sebut dengan hukum primer dalam belajar :
a)      Hukum Kesiapan (law of readiness)
Apabila suatu ikatan siap untuk berbuat, perbuatan itu memberikan kepuasan, sebaliknya apabila tidak siap maka akan menimbulkan ketidak puasan/ketidaksenangan terganggu. Prinsip pertama teori koneksionisme adalah belajar suatu kegiatan membentuk asosiasi(connection) antara kesan panca indera dengan kecenderungan bertindak.

b)      Hukum Latihan (law of exercise)
Artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons akan semakin bertambah erat, jika sering di pakai dan akan semakin berkurang apabila tidak di gunakan. Prinsip law of exercise adalah koneksi antara kondisi (yang merupakan perangsang) dengan tindakan akan menjadi lebih kuat karena latihan-latihan, tetapi akan melemah bila koneksi antara keduanya tidak dilanjutkan atau dihentikan.


c)      Hukum akibat (law of effect)
Hukum akibat  yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah  jika akibatnya tidak memuaskan. Hukum ini menunjuk pada makin kuat atau makin lemahnya koneksi sebagai hasil perbuatan. Suatu perbuatan yang disertai akibat menyenangkan cenderung dipertahankan dan lain kali akan diulangi. Sebaliknya, suatu perbuatan yang diikuti akibat tidak menyenangkan cenderung dihentikan dan tidak akan diulangi.
2.Teori Belajar Menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur.
3.Teori Belajar Menurut Clark Hull
    Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, Gredler, 1991).




4. Edwin Guthrie/Kontiguitas
Kunci teori guthrie terletak pada prinsip tunggal bahwa kontiguitas merupakan fondasi pembelajaran. Guthrie memandang perilaku sebagai gerakan dari pada sebagai respon. Dalam pembedaan ini, ia mengartikan gerakan sebagai komponen unit respon yang lebih besar atau tindakan behavioral. Sejalan dengan itu, perilaku-perilaku terlatih dapat di pandang sebagai suatu respon kasar yang terdiri dari unit-unit gerakan yang lebih kecil. Demikian juga stimuli di pandang sebagai situasi kompleks yang terdiri dari unit-unit gerakan yang lebih kecil. Prinsip kontiguitas menyatakan bahwa suatu kombinasi elemen-elemen stimulus di sertai dengan gerakan, sekuens gerakan akan berulang, bila di hadapkan pada elemen stimulus yang sama. Guthrie berpendapat bahwa pembelajaran adalah suatu pola atau rantai gerakan yang terpisah yang di timbulkan oleh sinyal-sinyal stimulus lingkungan dan internal.
Karena pandangan Guthrie tentang asosiasi tergantung pada stimulus dan respon, peran penguatan memiliki interpretasi unik. Guthrie percara pada pembelajaran satu kali mencoba, dengan kata lain kedekatan hubungan antara elemen-elemen stimulus dan respon langsung menghasilkan ikatan asosiatif penuh.


5. Burrhus Frederic Skinner/Operant conditioning
Ia seorang tokoh dalam kondisioning operan seperti halnya Thorndike, sedangkan pavlov adalah tokoh kondisioning klasik. Bukunya yang berjudul ”Behaviorism of organism” yang di terbitkan pada tahun 1838 memberikan dasar dari sistemnya. Dalam perkembangan psikologi belajar, ia mengemukakan teori operant conditioning. Buku itu menjadi inspirasi diadakannya konferensi tahunan yang dimulai tahun 1946 dalam masalah “The Experimental an Analysis of Behavior”.  Hasil konferensi dimuat dalam jurnal berjudul Journal of the Experimental Behaviors yang disponsori oleh Asosiasi Psikologi di Amerika
B.F. Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Di mana seorang dapat mengontrol tingkah laku organisme melalui pemberian reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan relatif besar. Dalam beberapa hal, pelaksanaannya jauh lebih fleksibel daripada conditioning klasik
Reber menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning. Memotivasi agar berlanjut pada komponen tingkah laku selanjutnya sampai pada akhirnya pembentukan tingkah laku puncak yang di harapkan.
Skinner berpendapat bahwa untuk membentuk tingkah laku tertentu perlu di urutkan atau di pecah-pecah menjadi bagian-bagian atau komponen tingkah laku yang spesifik. Selanjutnya agar tetap terbentuk tingkah laku yang di harapkan pada setiap tingkah laku yang spesifik yang telah di respon, perlu di berikan hadiah agar tingkah laku tersebut secara terus menerus di ulang, serta untuk memotivasi agar berlanjut kepada komponen tingkah laku selanjutnya sampai akhirnya pembentukan tingkah laku puncak yang di harapkan.
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
a)      Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
b)      Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

Beberapa prinsip  Belajar Skinner antara lain :
a)      Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika bebar diberi penguat.
b)      Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
c)      Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
d)     Dalam proses pembelajaran, tidak digunkan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.
e)      dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktifitas sendiri.
f)       Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variabel Rasio reinforcer.
g)      Dalam pembelajaran digunakan shaping.




C. IMPLIKASI TEORI BEHAVIOR DALAM PEMBELAJARAN

Ada beberapa implikasi teori behavior dalam pembelajaran, antara lain :
1.      Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar.
2.      Peserta didik dianggap sebagai objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik
3.      Teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi peserta didik untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri
4.      Karena teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur, maka Peserta didik atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat
5.      Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas “mimetic”, yang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes
6.      Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara terpisah, dan biasanya menggunakan paper and pencil test.






                                                  






BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN

Dalam konsep Behavioral, perilaku manusia merupakan hasil belajar, sehingga dapat di ubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi belajar. Teori behaviorisme sangat menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat di amati. Teori-teori dalam rumpun ini sangat bersifat molekular, karena memandang kehidupan individu terdiri atas unsur-unsur seperti halnya molekul-molekul
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar.






                                               






DAFTAR PUSTAKA


A.M.Sardiman, 2008. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja
            grafindo persada
Brennan,James F, 2006. Sejarah dan sistem psikologi. Jakarta: PT Raja grafindo
            persada
Hamalik, Oemar, 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara
Sanjaya, Wina, 2009.  Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
            Jakarta: Kencana prenada media group
Santrock, John W, 2007. Psikologi pendidikan. Jakarta: Kencana prenada media
            group
Sukmadinata, Nana syaodih, 2005. Landasan psikologi dalam proses pendidikan.
            Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Surya, Muhammad, 2003. Teori-teori konseling. Bandung: CV Pustaka Bani Quraisy
Syah, Muhibbin, 2008. Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja grafindo persada
Walgito, Bimo, 1992. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi
www.wikipedia.com


Kamis, 23 Februari 2012

Di Doa Ibuku Namaku Disebut






Bait 1 :
Di Waktu Ku Masih Kecil
Gembira Dan Senang
Tiada Duka Ku Kenal
Tak Kunjung Mengerang
Di Sore Hari Nan Sepi
Ibuku Bertelut
Sujud Berdoa Ku Dengar
Namaku Disebut

Reff :
Di Doa Ibuku
Namaku Disebut
Di Doa Ibu Ku Dengar
Ada Namaku Disebut

Bait 2 :
Seringlah Kini Ku Ke Kenang
Di Masa Yang Berat
Di Kala Hidup Mendesak
Dan Nyaris Ku Sesat
Melintas Gambar Ibuku
Sewaktu Bertelut
Kembali Sayup Ku Dengar
Namaku Disebut

Bait 3 :
Sekarang Dia Telah Pergi
Ke Rumah Yang Senang
Namun Kasihnya Padaku
Selalu Ku Kenang
Kelak Di Sana Kami Pun
Bersama Bertelut
Memuji Tuhan Yang Dengan
Namaku Disebut

Rabu, 22 Februari 2012

guru apa

syarat menjadi guru

Sebagian orang mungkin menganggap pekerjaan guru sangatlah mudah, hanya sekedar mengajar. Menerangkan materi yang ada dibuku kepada siswa. Namun sebenarnya menjadi guru yang baik tidaklah hanya sebatas itu, masih banyak yang perlu di perhatikan. Untuk menjadi guru yang baik dan dapat melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya, seorang guru dituntut untuk memiliki kualitas yang dituntut dari profil seorang guru, seperti:
1) memiliki kepribadian,
2) memiliki pengetahuan dan pemahaman profesi kependidikan,
3) memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bidang spesialisasi,
4) memiliki kemampuan dan ketrampilan profesi.
Di samping itu guru juga dituntut untuk memiliki beberapa kemampuan seperti:
a. menguasai materi pembelajaran dan kemampuan untuk memilih, menata, dan mengemas materi pelajaran ke dalam cakupan dan kedalaman yang sesuai dengan sasaran kurikuler yang mudah dicerna oleh siswa
b. memiliki penguasaan tentang teori dan ketrampilan mengajar
c. memiliki pengetahuan tentang masa pertumbuhan dan perkembangan siswa serta memiliki pemahaman tentang bagaimana siswa belajar



1. Penguasaan materi pelajaran sebagai dasar kemampuan guru untuk melakukan proses pembelajaran. Penguasaan materi pelajaran sebagai dasar kemampuan guru untuk melakukan proses pembelajaran
Anda mungkin pernah melihat guru yang tidak bisa berbicara jika dia sudah berdiri di muka kelas, atau berbicara tetapi bersifat mengulang-ulang kata/materi yang sudah diajarkannya, hal ini tentu saja bukan diakibatkan karena guru tersebut merasa nervous, rendah diri atau merasa bingung dengan apa yang akan diajarkannya. Hal ini mungkin juga pernah terjadi pada diri Anda, jika Anda tidak mengetahui topik/bahan pelajaran apa yang akan dibicarakan, atau bisa juga karena tidak meguasai materi yang akan diajarkan. Jika hal ini terjadi, bukan saja proses pembelajaran menjadi tidak menarik, tetapi juga bersifat monoton, siswa tidak tertarik untuk menyimak pelajaran yang sedang diajarkan guru, mereka cenderung akan asyik dengan dunianya masing-masing seperti mengobrol, bercanda, dan lain-lain. Jika hal ini terjadi secara terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung, maka pelajaran yang disampaikan menjadi tidak menarik, tidak efektif, sehingga siswa tidak memahami apa yang telah disampaikan, dan pada akhirnya akan berakibat pada hasil penilaian siswa yang rendah, hal ini tentu saja dapat menumbuhkan pandangan negatif terhadap guru tersebut karena dinilai telah gagal dalam mendidik para siswanya. Guru yang profesional tidak akan mengalami hal seperti ini, sebab sebelum mulai mengajar mereka telah benar-benar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik dari segi adminstrasi seperti membuat persiapan mengajar, membuat program pembelajaran, media pembelajaran, maupun dari segi edukatif, seperti menguasai materi pelajaran, metode dan teknik pembelajaran.
Guru juga harus memiliki kemampuan untuk memilih, menata, dan mengemas materi pelajaran ke dalam cakupan dan kedalaman yang sesuai dengan sasaran kurikuler dan kemampuan daya tangkap sehingga mudah dicerna oleh siswa, dengan demikian proses pembelajaran menjadi menarik karena bersifat terarah, apalagi dilengkapi dengan media pembelajaran yang menarik, disampaikan secara lugas, tidak berbelit-belit, dan banyak melibatkan siswa.
2. Memiliki Penguasaan Teori dan Ketrampilan Mengajar.
Apakah untuk menjadi guru yang baik dan berhasil harus ada syarat lain selain penguasaan materi pembelajaran? Ya benar, sebab selain guru harus menguasai materi pelajaran, masih ada syarat lain yang harus dipenuhi guru yaitu memiliki penguasaan tentang teori dan ketrampilan mengajar. Ada beberapa ketrampilan yang harus dikuasai guru antara lain:
A. Ketrampilan menjelaskan;
Penjelasan materi pelajaran yang mudah dipahami siswa merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran, oleh sebab itu guru diharapkan mampu mengorganisasikan materi pelajaran dengan perencanaan yang sistematis, sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Ketrampilan ini bertujuan untuk:
• membantu siswa dalam memahami konsep, hukum, prinsip, atau prosedur
• membantu siswa menjawab pertanyaan
• melibatkan siswa untuk berpikir
• mendapatkan balikan dari siswa
• membantu siswa menghayati proses nalar
Ketrampilan menjelaskan terdiri dari:
a. komponen perencanaan, seperti: pokok-pokok materi pelajaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa
b. komponen penyajian, seperti: kejelasan bahasa, berbicara, mendefinisikan istilah, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan pada bagian-bagian yang penting, dan balikan tentang penjelasan yang disajikan dengan melihat mimik siswa saat mengajukan pertanyaan.
Hal-hal apa sajakah yang perlu Anda perhatikan dalam menerapkan ketrampilan menjelaskan:
• penjelasan diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pembelajaran
• harus relevan dengan tujuan
• materi penjelasan harus bermakna
• penjelasan harus sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa.
B .Ketrampilan memberi penguatan;
Ketrampilan memberi penguatan baru akan nampak pada saat guru memberikan respon terhadap munculnya tingkah laku siswa yang bernilai positif, sehingga dapat meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa kearah yang lebih positif. Penguatan dapat diberikan dalam bentuk verbal (kata-kata/pujian), dan non verbal, seperti: gerakan mendekati, mimik dan gerakan badan, sentuhan, dan kegiatan yang menyenangkan siswa (audience).
C. Ketrampilan bertanya;
Mengapa guru harus memiliki ketrampilan bertanya?
Hampir semua kegiatan proses pembelajaran berlangsung dengan tanya jawab. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran yang dilaksanakan guru dapat belangsung secara timbal balik, tidak membosankan, sekaligus guru dapat memantau siswanya. Kualitas pertanyaan guru menggambarkan kualitas jawaban siswa, oleh sebab itu guru yang terampil dalam bertanya, akan mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Bertanya yang baik diperlukan ketrampilan tersendiri, sehingga pada saat guru bertanya kepada siswa, mereka tidak merasa seolah-olah sedang diadili. Teknik tersebut antara lain:
a. Mengubah tuntutan tingkat pengetahuan dalam menjawab pertanyaan
b. Memberikan pertanyaan dari yang sederhana ke yang komplek
c. Menggunakan pertanyaan pelacak dengan berbagai teknik
d. Meningkatkan interaksi dengan cara meminta siswa lain memberikan jawaban atas pertanyaan yang sama.
D. Ketrampilan mengadakan variasi pembelajaran;
Ketrampilan jenis ini harus dimiliki guru dengan tujuan untuk mengadakan variasi guna melakukan perubahan dalam proses kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi rasa jenuh dan bosan selama mengikuti proses pembelajaran.
Ketrampilan mengadakan variasi meliputi:
• variasi dalam gaya mengajar
• variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran, dan
• variasi dalam pola interkasi dan kegiatan
E.Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran;
Kegiatan pembukaan dilakukan guru untuk menciptakan suasana yang dapat menimbulkan kesiapan mental siswa agar termotivasi terhadap pelajaran yang akan diberikan guru. Kegiatan ini bisa berbentuk appersepsi, pretes, atau tanyajawab terhadap materi yang lalu atau materi yang akan diberikan. Sedangkan kegiatan penutup adalah kegiatan terakhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Tujuan dari ketrampilan membuka dan menutup pelajaran adalah:
a. menumbuhkan semangat, motivasi, dan perhatian siswa
b. agar siswa menyadari batas-batas tugasnya
c. agar siswa memahami hubungan antar materi yang telah disampaikan guru
d. agar siswa menyadari tingkat keberhasilan yang telah dicapainya.
Kegiatan membuka pelajaran terdiri dari aspek:
a. dapat menarik perhatian siswa
b. dapat menimbulkan motivasi
c. memberikan acuan
d. membuat kaitan
Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari:
a. membuat rangkuman/ringkasan
b. melaksanakan evaluasi akhir pelajaran
c. memberikan tindaklanjut
F. Ketrampilan mengelola kelas.
Ketrampilan ini harus dimiliki guru dalam rangka menciptakan dan mempertahankan situasi kelas yang kondusif dan menyenangkan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Di samping itu ketrampilan ini bermanfaat bagi guru terutama untuk:
a. mendorong siswa agar dapat bertanggungjawab baik secara individu /klasikal terhadap perilakunya
b. menyadari kebutuhan siswa
c. memberikan respon yang efektif terhadap perilaku siswa
3. Memiliki pengetahuan tentang masa pertumbuhan dan perkembangan siswa serta memiliki pemahaman tentang bagaimana siswa belajar.
Untuk dapat memahami anak didik dengan baik, seorang guru harus dapat memahami hakikat pertumbuhan dan perkembangan mereka serta memahami karakteristik anak didiknya. Hal ini disebabkan karena siswa sebagai manusia mengalami perubahan-perubahan fisik, interaksi sosial, kemampuan mengingat, kemampuan emosional, kemampuan intelektual, kemampuan kognitif, afektif, dan kemampuan psikomotor. Dengan dikuasainya pemahaman anak didik oleh guru, akan memudahkan guru tersebut dalam melaksanakan proses pembelajaran sebab guru akan dapat memberikan materi yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan siswa.
                Kumpulan Cerita Lucu ini Merupakan Kejadian Nyata di SMPN 3 Bayat
                 Yang Ditulis dan Diterbitkan di Situs www.estibx.blogspot.com

















   

   







            Asim Sulistyo, S.Pd.
         NIP : 132 171 633



         




               
                Jalan : KI. HADJAR DEWANTARA  NO. 1  WIRO, BAYAT, KLATEN   57462
               Telephon  (0272) 3101206
          E_Mail  :  estibx@ymail.com
                 www.estibx.blogspot.com








Kata  Pengantar

        Segala puja dan puji  kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan KeberkahanNya kami dapat menyelesaikan penyusunan buku ini.
        Buku ini berisi kumpulan cerita-cerita lucu yang terjadi di SMPN 3 Bayat secara nyata. Tulisan ini semata-mata hanya untuk mengenang suatu peristiwa yang mengesankan bagi siswa dan merangsang siswa ESTIB untuk giat belajar internet. Namun apabila ada yang kurang berkenan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
        Tak lupa kami berharap ada kritik dan saran dari siswa, teman dan siapa saja. Kritik dan saran akan saya terima dengan  senang hati untuk perbaikan penulisan cerita-cerita selanjutnya.

Anda penasaran…kunjungi kisah nyata dan lucu-lucu  ini di situs www.estibx.blogspot.com.
Terimakasih.

   


                                                                                                 Klaten,   Agustus  2009
                                                          Penyusun,

















          DAFTAR ISI



HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN SAMPUL   
KATA  PENGANTAR
DAFTAR  ISI

Halaman
A.    Ke Surga atau ke Jakarta    1
B.    Buka Pintu Pakai Otak    1
C.    Siswa Merokok di WC    2
D.    Siswa Main Dadu didalam Kelas    3
E.    Potong Rambut Gratis di Sekolah    4
F.    Sepatu Ibu Guru Patah Haknya    4
G.    Siswa Pingsan Saat Upacara Bendera Karena Lapar    5
H.    Kepala Bocor/Berdarah di Kelas    6
I.    Siswa Dipotong Rambutnya Menangis    6
J.    Siswa Mengintip Siswi di WC    6
K.    Ayah, Malu Mengakui Anaknya yang Nakal    7
L.    Guru Kesenian Marah, Membanting Gitar    7
M.    Temannya Sakit, Satu Kelas Merasa Senang    8
N.    Korban Salah Tangkap di Sekolah X    9
O.    Gurunya Sakit, Siswa Bersorak Sorai    10
P.    Suara Kentut untuk Mengusir Guru    11
Q.    Nama-Nama Samaran Siswa Alumni    12
R.    Nama-Nama Samaran Kelas VIII    13
S.    Si-Tarmin Mabuk  di Tengah Lapangan Krikilan    14
T.    Ibu Guru Roknya Sobek    14
U.    Salah Memakai Seragam    15
V.    LKMD-Londo Kok Mung Ndase    16
W.    Internetan Buka Situs Dewi Persik    17
X.    Sholat Dhluha Bersama, Kentut    18
Y.    UNAS- Siswa-Siswi Berkoalisi Dalam Satu Ruang    19       
Z.    Kata  "YA"  Membuat Keberuntungan    20





















             Kumpulan Cerita Lucu ini Merupakan Kejadian Nyata di SMPN 3 Bayat
           Yang Ditulis dan Diterbitkan di Situs www.estibx.blogspot.com



 
















  Disahkan pada tanggal :           Juli   2009.  Oleh  :


      Kepala Sekolah,






      C. Anjar Nawangsih, S.Pd.
      NIP. 19611102 198303 2 008













Ke Surga atau ke Jakarta.
  
 
Ketika aku masih sekolah TK, guru bertanya kepada siswa-siswa semuanya :

Guru  : “Anak-anak, siapa yang pengin masuk surga ?”
Anak  : teman-temanku menjawab dengan serempak  “ saya… “
Guru  : “Sim…kenapa kamu diam saja, tidak seperti teman mu ingin ke surga…”
Kemudian aku menjawab dengan tegas  “Saya tidak pengin ke surga Bu… sebab saya minggu depan diajak bapak ke Jakarta”.
Akhirnya guru tersebut tersenyum sendiri dan langsung membubarkan siswanya agar segera pulang.
He…he…he…




Buka Pintu Pakai Otak.
     
Ketika  aku masih kelas 1 SD, aku dimarah  guruku, karena aku kesulitan membuka pintu :

Guru  : “kamu mau apa Sim …?”
Sim    : “mau membuka pintu… Pak Guru…”
Guru  : “bisa… nggak…?
Sim    : “tidak… Pak Guru…”
Guru  : dengan nada keras guruku bilang  “ pakai otak…”
Sim    : kemudian aku menjawab  “ gimana buka pintu pakai otak….Sedangkan pakai tangan aja sulit sekali …Pak…”

Akhirnya guruku tambah marah dan aku di skors, tidak boleh sekolah selama satu bulan dan selanjutnya di akhir tahun aku tidak naik kelas… alias nunggak…
He... he...he…



Guruku  Menempeleng Kepalaku
  
Sewaktu aku masih kelas 4 SD, ada guru baru yang namanya Pak Suyono. Ketika mulai masuk kelasku, Pak Suyono bertanya kepada siswanya :

“Kelas berapa ini……?”
Aku menjawab dengan ketus   “ wis ngerti wae isih takon Pak…”
Lalu guruku marah dan bertanya   “siapa yang jawab itu…..?”
Teman-temanku menjawab   “ Asim..… Pak..…”
Akhirnya guruku mendekati aku dan menempeleng kepalaku 2 kali. Selanjutnya guruku tersebut keluar kelas dan tidak jadi mengajar kelasku.
He…he..he…




Polisi Tidur  di Tengah Jalan     

Sewaktu aku masih di SMP kelas 1, guruku bertanya tentang lalu lintas :

Guru…...: Apakah Polisi Tidur itu ?
Bejo…... : Gundukan tanah/semen/aspal di tengah jalan Bu.
Guru….. : Untuk apa Polisi Tidur itu ?
Bejo….. : Agar pengendara motor tidak ngebut Bu.
Guru….. : Menurut pendapatmu apa Sim ?
Hasim… : Kalau aku tetap aja ngebut Bu.
Guru….. : Lho… kok gitu  Sim ?
Hasim… : Aku tetap aja ngebut dengan suara keras, agar Polisi Tidur itu bangun semua.


Siswa Merokok di WC.

Empat siswa kelas VIII meminta izin ke WC untuk kencing. Setelah ditunggu lebih dari 10 menit tidak kembali ke kelas, lalu dicari oleh guru, dan ternyata ke 4 siswa tersebut merokok di dalam WC. Rokok satu batang untuk berempat. Kemudian keempat siswa tersebut di gelandang ke ruang BK (Bimbingan Konseling) untuk diberikan pembinaan.

Setelah mendapat pembinaan, lalu membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya, kemudian dilepas dan disuruh masuk kelas lagi untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.


Lari mengelilingi Halaman Sekolah.

Setiap hari senin di sekolah selalu diadakan upacara bendera. Pada waktu uapacara diadakan operasi tentang tata tertib. Ketika diadakan operasi, ada 7 siswa yang tidak menggunakan atribut seragam dengan lengkap. Ada yang tidak pakai topi, tidak pakai ikat pinggang, tidak pakai kaos kaki dan lainnya.

Kemudian ke 7 siswa tersebut di data lalu disuruh lari mengelilingi lapangan upacara dan disaksikan seluruh peserta upacara sambil bertepuk tangan. Model hukuman ini sudah biasa dilakukan di sekolah, untuk memberikan efek jera, agar tidak mengulangi pelanggaran tata tertib lagi.

Siswa Berkeliaran di Halaman Sekolah.

Pada jam pelajaran sedang berlangsung, ada 5 siswa yang berkeliaran di halaman sekolah. Setelah ditanya oleh salah seorang guru, siswa tersebut sedang di beri hukuman oleh guru yang sedang mengajar.

Ke 5 siswa tersebut dihukum gurunya, karena tidak mengerjakan tugas PR. Selanjutnya ke 5 siswa tersebut di gelandang ke kantor BK untuk mendapat pembinaan oleh guru BK. Kemudian masing-masing siswa disuruh menjemput orang tuanya, untuk datang ke sekolah. Selanjutnya ke 5 orang tua siswa tersebut di ajak untuk bersama-sama saling membina dan mendidik siswa-siswa tersebut. Salah satu orang tua siswa sampai menangis, karena anaknya susah di bina dengan baik.

Video Porno di HP Siswa.

Seminggu sekali diadakan operasi barang-barang yang berbahaya. Yang dioperasi adalah barang-barang bawaan siswa. Disalah satu kelas ditemukan alat-alat kosmetik, pisau, rokok dan HP.

Kemudian hasil sitaan dibawa ke kantor bersama tas siswa tersebut. Selanjutnya siswa di suruh kekantor untuk di klarifikasi oleh guru BK. Yang mengejutkan adalah sebuah HP, setelah dibuka HP tersebut berisi video porno yang berdurasi 15 detik. Kemudian siswa pemilik HP disuruh mengajak orang tua untuk datang ke sekolah dan mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. Akhirnya terjadi adu mulut, antara siswa dan orang tuanya dan selanjutnya orang tua dan anaknya pulang sambil mencaci maki anaknya.


Jam Istirahat Siswa Merokok di WC

Seorang penjaga sekolah menangkap 4 siswa yang sedang merokok di dalam WC. Lalu ke 4 siswa tersebut diserahkan ke guru BK untuk diberikan pembinaan. Karena guru BK sedang tidak ada di kantor, kemudian kasus tersebut ditangani oleh guru TIK. Setelah ke 4 siswa diberi pembinaan, lalu siswa tersebut harus membuat surat pernyataan, untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Setelahnya lalu dilepas, sambil senyum-senyum ke 4 siswa tersebut meninggalkan kantor BP menuju kelas masing-masing.


Siswa Membolos.

Pagi jam 07.00 wib, siswa datang ke sekolah, setelah jam 09.00 wib ada 3 siswa yang keluar sekolah dengan melompat pagar. Setelah di cari di rumah masing-masing tidak ditemukan. Kemudian guru bersama orang tua melakukan pelacakan ke tempat-tempat hiburan disekitar sekolahan. Ternyata, ke 3 siswa tersebut sedang bermain di Play Station (PS). Selanjutnya siswa-siswa itu di ajak pulang orang tua masing-masing. Dengan marah-marah, orang tua siswa tersebut menyeret dan menempeleng anaknya yang membolos sekolah. Orang tua siswa tersebut merasa malu  terhadap guru, karena anaknya selalu menyusahkan pihak sekolahan. Karena, selama ini orang tua siswa tahunya kalau anaknya rajin belajar di sekolah.
Siswa Main Dadu didalam Kelas.

Karena guru di kelas kurang perhatian terhadap siswanya, pada jam pelajaran ada 4 siswa yang sedang bermain dadu di bawah meja kelas saat jam pelajaran berlangsung. Sampai jam pelajaran selesai, guru yang sedang mengajar tidak tahu sama sekali. Tetapi ada siswi yang melapor kepada wali kelasnya. Selanjutnya wali kelas melakukan klarifikasi, dan ke 4 siswa tersebut memang benar-benar main dadu di kelas. Siswa bermain dadu karena merasa bosan dengan pelajaran dan benci dengan guru yang mengajar. Sementara guru tersebut hanya memberi tugas catatan dan meninggalkan kelas begitu saja. Akhirnya siswa dalam kelas menjadi liar dan berandalan.



Siswa Gaduh didalam Kelas.

Baru jam ke 3 (09.30 wib), ada salah satu kelas yang gaduh, ribut dan ramai sekali. Setelah di kontrol oleh kepala sekolah, ternyata ada guru yang sedang mengajar. Guru tersebut tidak bisa menguasai kelas, guru mengajar sambil duduk dan berceramah tentang pelajaran. Sementara siswanya bosan, ngantuk dan ngobrol sendiri tanpa mendengarkan gurunya. Sehingga suara gurunya tidak terdengar dan yang terdengar hanya suara siswa-siswi yang sedang bercengkrama sesama teman bahkan ada siswa yang main perang-perangan seperti film silat..



Siswa Berantem Sesama Teman di Kelas.

Salah satu siswa marah kepada teman-temannya di kelas. Dalam kemarahannya, siswa tersebut mmemukuli dan menendang teman-teman sekelasnya. Siswa terebut marah karena merasa dihina oleh salah satu guru yang sedang mengajar, lalu teman-temannya mentertawakannya. Sehingga siswa tersebut tersinggung dan melampiaskan kemarahannya dengan memukul dan menendang teman-temannya. Baik teman laki dan perempuan kena pukulan semua, sehingga ada siswa perempuan yang sampai menangis.



HP Disembunyikan di dalam Sepatu di.

Setiap pelajaran ada anak perempuan yang selalu bermain-main dengan HPnya. Kemudian dilakukan razia didalam kelas, dengan harapan siswi tersebut tertangkap basah membawa HP di dalam kelas. Tetapi dalam razia tersebut hasilnya nihil, tidak ditemukan siswa-siswi yang membawa HP. Setelah diselidiki dengan seksama, ternyata  siswi tersebut menyembuyikan HP miliknya di dalam sepatu. Sehingga guru-guru yang melakukan razia tidak menemukan dan guru-guru keluar kelas dengan bersungut-sungut. Eh… gurunya dibohongi muridnya… capek deh..



Siswa Mengirim Surat Palsu.

Setelah dilakukan absent di semua kelas, ditemukan 3 siswa tidak masuk dengan mengirim surat. Dalam surat diterangkan bahwa siswa tersebut sedang sakit. Kemudian dilakukan pengecekan di rumah masing-masing siswa oleh guru BK. Ternyata orang tua yang ditemui di rumah menyatakan bahwa anaknya tidak sakit dan sedang pergi ke sekolah. Setelah surat izin ditunjukan kepada orang tua siswa, lalu orang tua tersebut terkejut dan mancari anaknya di tempat-tempat pangkalan anak-anak muda. Ternyata, ke 3 siswa tersebut sedang memancing di sungai Dengkeng, Trucuk. Selanjutnya, anak-anak tersebut digelandang orang tuanya kerumah masing-masing sambil dicaci maki..



Siswa Hilang Sehari Semalam.

Lima anak perempuan yang baru kelas VII, hilang sehari semalam. Ke 5 anak tersebut pergi pada hari sabtu siang. Orang tua masing-masing siswa mencari di berbagai tempat dan ke semua teman-temannya. Namun  hasilnya tetap nihil. Kemudian pada hari minggu siang, ke 5 siswa tersebut pulang kerumah masing-masing. Setelah diklarifikasi, bahwa ke 5 anak tersebut pergi mengikuti perempuan janda paruh baya. Anak-anak diajak putar-putar dengan sepeda angin kemudian malam harinya ditampung dirumahnya. Setelah minggu siang anak-anak tersebut disuruh pulang kerumah masing-masing.

Potong Rambut Gratis di Sekolah

Setiap hari diadakan operasi rambut gondrong bagi siswa. Dalam sehari rata-rata ditemukan 4 siswa yang rambutnya gondrong. Bagi yang kena razia langsung di gelandang ke kantor BK dan rambut yang gondrong lansung dipotong. Yang memotong rambut  temannya sendiri atau oleh guru BK. Karena guru BK di sekolah tersebut selain mempunyai ilmu psikologi anak, juga mempunyai keahlian memotong rambut. Siswa yang dipotong rambunta ada yang kecewa, tetapi ada yang senang sebab potong rambut gratis.



Guru Rambutnya di Semir Merah.

Bagi siswa yang rambutnya disemir berwarna, dianggap melanggar tata tertib sekolah. Namun banyak siswa yang melanggar tata tertib dengan menyemir rambut. Setelah diklarifikasi, siswa tersebut menjawab bahwa mereka hanya ikut-ikutan Ibu guru yang rambutnya juga di semir merah. Setelah di cek di kantor guru, ternyata ada 3 guru yang rambutnya di semir merah termasuk rambutnya kepala sekolah. Selanjutnya guru yang rambutnya di semir di panggil kepala sekolah, agar rambutnya dihilangkan semirnya, karena anak didiknya meniru gaya rambut gurunya.
LKMD (Londo Kok Mung Ndase).


Sepatu Ibu Guru Patah Haknya.

Ketika akan mengajar, Ibu guru melihat siswanya sedang bermain-main di pintu masuk kelas. Siswa tersebut di tegur Ibu guru agar masuk dan belajar, tetapi siswa tersebut menjawab tidak sopan dan membuat Ibu gurunya marah. Sambil mencaci maki, Ibu guru tersebut menendang siswanya. Namun apa dikata, bahwa siswa tidak kena tendangan malahan sepatu Ibu gurunya patah, dan siswa tersebut melenggang masuk kelas sambil senyum-senyum. Sementara Ibu gurunya kembali ke kantor guru dan akhirnya tidak jadi mengajar terus pulang meninggalkan sekolahan sambil ngomel-ngomel.
Wah… sial tenan  Bu guru iki…  yo…


Siswa Melompat  Jendela Kelas.

Sudah menjadi tradisi semua sekolahan, saat akan menghadapi UN/UNAS selalu ada jam tambahan atau les mata pelajaran yang menjadi materi UNAS. Di suatu sekolah les dilakukan pada jam 06.00 wib, dengan harapan siswa masih segar dan jernih pikirannya. Namun lain halnya dengan salah satu siswa di sekolah  ini, salah satu siswa sering datang terlambat, maka sering ditegur dan bahkan menjadi langganan kemarahan gurunya.

Pada suatu pagi, siswa tersebut terlambat lagi dan takut masuk kelas, dari pada dimarah lebih baik bersembunyi dibalik gedung di bawah jendela kelasnya. Saat waktu les telah habis, siswa tersebut mengira bahwa gurunya telah meninggalkan kelas, dan siswa itu masuk kelas dengan melompat jendela. Apa yang terjadi, siswa tersebut terkejut, karena gurunya masih berada didalam kelas. Akhirnya siswa tersebut tertagkap basah lalu digelandang ke kantor BK sambil dicaci maki gurunya.


Siswa Mencuri Permen di Kantin, Tertangkap Camera CCTV.


Bel jam istirahat telah dibunyikan, dan seperti biasanya siswa-siswi berlarian menuju Kantin sekolah untuk jajan sambil melepas kepenatan selama mengikuti pelajaran. Anak-anak berebut mengambil barang jajanan yang disediakan di Kantin. Karena siswanya cukup banyak dan kantin hanya satu, membuat susana kantin menjadi ramai dan berdesak-desakan layaknya orang sedang antri zakat.

Dalam antrian tersebut ada beberapa siswa yang ikut berdesak-desakan, tetapi siswa tersebut tidak mempunyai uang cukup, dan  beberapa siswa yang tidak punya uang tersebut mengambil sejumlah permen lalu pergi begitu saja tanpa membayar. Sementara penjaga Kantin tidak tahu, karena sangat ramai.

Pada suatu saat, di Kantin dipasang Camera CCTV. Hasil pengamatan lewat Camera CCTV telah ditemukan beberapa siswa yang mencuri permen. Setelah beberapa siswa tersebut diinterogasi, siswa-siswa tersebut mengaku rata-rata sudah mencuri 25 kali dalam 1 tahun. Yang mereka curi tidak hanya permen, tetapi barang-barang makanan lain seperti tempe goreng, tahu goreng, minuman, soto dan lain sebagainya.


Siswa Pingsan Saat Upacara Bendera Karena Lapar.

Setiap hari senin selalu diadakan upacara bendera di halaman sekolah. Upacara baru berjalan 15 menit, ada 4 siswa pingsan. Siswa yang pingsan semuanya anak perempuan. Satu persatu anak yang pingsan dibawa ke ruang UKS, lalu dirawat oleh Tim PMR sekolah.. Setelah siuman, mereka  di berikan minuman hangat dan makanan kecil untuk mengisi perutnya.

Siswa tersebut bercerita bahwa mereka rata-rata berangkat kesekolah tidak sarapan, sehingga dalam mengikuti upacara terasa pusing kemudian terjatuh. Selanjutnya orang tua siswa yang tersebut di panggil kesekolah untuk diberi pembinaan, agar anaknya diberi sarapan sebelum berangkat kesekolah. Selanjutnya di kemudian hari tidak ada lagi siswa yang pingsan dalam mengikuti upacara bendera walau terkena panasnya terik matahari.



Siswa Mencontek Saat Ulangan Semester.

Sudah menjadi tren bagi anak sekolah sekarang ini, bahwa anak sekolah tidak pernah belajar. Pelajar sekarang sangat rendah dalam hal minat belajar. Berdasarkan hasil survey, bahwa kalau ada ulangan atau ujian  75% siswa tidak mau belajar dengan baik, sehingga mereka hanya mengharapkan meminta jawaban pada temannya atau membuat contekan sendiri. Hasilnyapun  juga tidak begitu baik.

Ketika ada ulangan semester, di salah satu kelas diawasi oleh seorang guru yang dianggap killer atau galak. Saat itu ada siswa yang mencoba mencotek. Siswa tersebut di tegur oleh gurunya, lalu siswa tersebut menjadi gugup dan  buku yang dipakai untuk mencontek malahan jatuh di bawah meja dan menimbulkan suara gaduh. Sehingga siswa tersebut ditertawakan teman-temannya dan dicaci maki oleh guru pengawas ulangan. Akhirnya siswa yang mencotek tersebut menjadi malu sampai wajahnya pucat pasi.


Siswa Mencuri Uang dan Rokok di Warung.

Baru jam 10.00 wib, siswa-siswi sekolahan tersebut dipulangkan semua karena guru-gurunya akan mengadakan rapat dinas bulanan. Semua siswa merasa senang karena bisa pulang lebih awal dan langsung bermain-main bersama teman-temannya.

Sekitar jam 10.30 wib, terdengar ramai-ramai banyak orang di luar komplek sekolah. Setelah dilihat, ternyata ada siswa yang digelandang massa menuju komplek sekolah. Kemudian dilakukan klarifikasi, ternyata siswa sekolah tersebut tertangkap basah ketika sedang mencuri uang dan rokok di warung sebelah sekolahan. Selanjutnya, siswa tersebut diserahkan ke pihak sekolah untuk diberikan pembinaan. Masih beruntung, siswa tersebut belum dipukuli massa, sehingga selamat dari amuk massa.


Siswa Membawa Miras (Minuman Keras) ke Sekolah. 

Tidak seperti biasanya, suasana kelas VIII D begitu resah dan ramai, karena ada bau menyengat yang tiba-tiba menyelimuti ruang kelas tersebut. Setelah dilakukan investigasi oleh guru BK, ternyata ada salah satu siswa yang membawa Miras (Minuman Keras). Kemudian siswa yang membawa Miras digelandang ke kantor BK untuk dimintai keterangan. Selanjutnya siswa tersebut membuat surat pernyataan untuk pindah sekolah, dan sekarang siswa tersebut benar-benar pindah ke sekolah lain.


Menangis Berjamaah di dalam Kelas.

Sebelum menghadapi UNAS, semua kelas IX melakukan uji coba soal-soal UNAS. Uji coba ini untuk mengetahui kemampuan dan untuk menganalisis  target kurikulum dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Setelah uji coba selelsai, hasilnya diumumkan kepada semua orang tua siswa. Agar orang tua juga mengatahui kemampuan anaknya dalam menghadapi UNAS.

Setelah diumumkan uji coba UNAS I, dari 4 kelas hasilnya adalah : Kelas IX lulus 11, Kelas IX B lulus 8, Kelas IX C lulus 1 dan Kelas IX D lulus 5. disalah satu kelas, ada anak-anak perempuan yang sebagian besar tidak lulus. Dalam melampiaskan ketidaklulusan tersebut, 10 anak perempuan menangis bersama, sehingga susana kelas menjadi haru dan menegangkan. Setelah diklarifikasi, siswa-siswa  tersebut tidak lulus dikarenakan memang tidak pernah belajar. Setiap malam hanya nonton sinetron di TV bersama Ibunya. Penyesalan belum berakhir, karena ini baru uji coba UNAS.
Kepala Bocor/Berdarah di Kelas.

Ketika jam pelajaran Ketrampilan Elektronika sedang berlangsung, tiba-tiba di kelas VII tersebut  menjadi ramai dan terdengar suara anak sedang menangis. Lalu dilakukan klarifikasi ke kelas, ternyata ada anak yang kepalanya luka dan mengeluarkan darah segar. Setelah dilakukan investigasi, anak tersebut berkelahi dengan temannya lalu melempar pensil dan pensil tersebut menancap di kepala lawannya.

Selanjutnya siswa yang terluka di bawa ke ruang UKS untuk mendapatkan perawatan dan yang melukai digelandang ke kantor BK untuk dimintai keterangan dan diberi pembinaan. Sedangkan baju yang kena darah cepat-cepat dicuci oleh gurunya, untuk menghilangkan jejak, agar orang tua siswa tersebut tidak kaget atau takut dengan kejadian itu.




Siswa Dipotong Rambutnya Menangis.

Dalam menegakan disiplin dan tata tertib sekolah, salah satunya adalah rambut siswa harus pendek dan rapi. Setelah dilakukan operasi dikelas-kelas, ditemukan satu siswa yang rambutnya dianggap terlalu panjang. Kemudian siswa tersebut digelandang ke kantor BK untuk dimintai keterangan oleh guru BK.

Siswa ditanya oleh guru BK, rambutnya dipotong disekolah atau dirumah sendiri. Kemudian siswa menjawab untuk dipotong disekolah oleh guru BK. Setelah pulang, siswa tersebut sesampai dirumah menangis dan mengadu kepada ayahnya.

Ayahnya marah dan tidak terima, lalu pergi kesekolah sambil marah-marah mencari guru BK yang memotong rambut anaknya. Tidak hanya itu, ayah siswa tersebut meminta bantuan seorang pemuda yang dianggap preman, untuk mencari guru BK dan akan memukulinya. Tetapi peristiwa tersebut tidak sampai terjadi kontak phisik, karena masalah tersebut bisa diselesaikan secara damai. Setelah orang tua siswa diberi pengertian, akhirnya orang tua tersebut bisa menerima dan  saling memaafkan.

Penegakan disiplin sekolah tidak bisa dicampuri masyarakat umum, apalagi dengan cara-cara premanisme. Kalau preman mencampuri urusan sekolah, sama halnya pendidikan dikendalikan oleh preman dan pasti siswanya menjadi preman semua. Untuk itu mari tegakan disiplin sekolah dan masyarakat awam jangan mencampuri dunia pendidikan dengan cara-cara premanisme.



Siswa Mengintip Siswi di WC.

Ada apa dengan pendidikan di Indonesia ?
Kurikulum  menuntut keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran 3 aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dengan demikian akan tercipta perserta didik yang cerdas, berbudipekerti luhur dan terampil.

Namun sungguh ironi, bahwa pemerintah baru bisa mengukur keberhasilan pendidikan sebatas aspek kognitif. Sehingga lembaga-lembaga pendidikan hanya menekankan pada aspek kognitif, siswa hanya bisa menghafal dan berpikir sebatas materi yang disampaikan guru di dalam kelas. Diluar kelas tidak sedikit peserta didik yang bertindak asosial.

Sebagai contoh, disalah satu sekolahan ada anak laki-laki yang mengintip anak perempuan yang sedang di kamar kecil /WC. Sebenarnya WC tersebut sudah dibikin sedemikian rupa agar tidak mudah disalahgunakan. Pintu tertutup rapat, lobang ventilasi cukup tinggi. Dengan keadaan sendirian, satu orang tidak bisa mengintip, tetapi kejadian tersebut dilakukan 2 siswa dengan cara : satu siswa berdiri dibawah dan siswa yang kedua berdiri dipundak temannya. Sehingga siswa yang diatas pundak bisa menjangkau lobang ventilasi yang cukup tinggi. Setelah kedua siswa tersebut tertangkap basah, lalu digelandang ke kantor BK untuk diberi pembinaan.

Salah siapa …..?
Fenomena seperti hanyalah sebagian kecil yang bisa diutarakan disini, padahal masih banyak hal-hal yang berkaitan dengan tindakan-tindakan asosial. Kalau model pembelajar seperti ini masih dipertahankan terus, tentunya bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang cerdas tetapi amoral.



Ayah, Malu Mengakui Anaknya yang Nakal.

Ada salah siswa kelas IX yang selalu melakukan pelanggaran tata tertib sekolah. Setiap siswa melakukan pelanggaran tata tertib, orang tuanya dipanggil kesekolah oleh guru BK atau Wali Kelasnya. Karena seringnya melakukan pelanggaran tata tertib dan ayahya sering dipanggil ke sekolah, akhirnya ayah dari siswa tersebut mengaku sebagai pamannya. Sementara wali kelas siswa tersebut juga tidak tahu kalau dirinya dibohongi.

Setelah dilakukan home visit ke rumah siswa tersebut, ternyata orang tua yang mengaku pamannya itu ketemu dirumahnya. Selanjutnya, orang tua tersebut minta maaf kepada guru BK. Dia mengaku sebagai paman dari siswa tersebut karena merasa malu sering dipanggil ke sekolah. Dan selanjutnya, kalau ada panggilan kesekolah diwakilkan  neneknya, karena ayahnya sudah terlanjur malu kepada guru.


Siswa Ijin Sakit, Surat Ijin Palsu.

Walau siswa berkirim surat kesekolah dengan alasan sakit, tentunya pihak sekolah tidak percaya begitu saja. Sebab, ada beberapa siswa yang selalu berlangganan berkirim surat dengan berbagai alasan yang mencurigakan.

Saat di absent, disalah satu kelas ada siswa yang tidak masuk dengan berkirim surat dengan alasan sakit. Karena pihak sekolah curiga, lalu dilakukan klarifikasi ke rumah siswa tersebut. Ternyata siswa tersebut tidak sakit dan masih tidur dikamarnya seperti kucing. Sementara orang tuanya tidak tahu, karena kedua orang tuanya sudah pergi sejak pagi Subuh. Selanjutnya, orang tua dan anaknya dipanggil ke sekolah untuk pembinaan.


Siswa Tidur di Masjid, Bangun Kesiangan.

Kebebasan yang berlebihan kadang dimanfaatkan anak untuk tidak bertanggungjawab. Semestinya malam hari untuk belajar dan beristirahat dirumah, tetapi tidak sedikit siswa yang keluar malam hingga larut pagi. Sementara orang tua juga kurang perhatian : dimana, kemana dan dengan siapa anaknya  bergaul.

Disalah satu masjid yang masih satu desa dengan sekolahan, ditemukan dua siswa yang tidur di teras masjid. Sekitar pukul 06.30 wib, kedua siswa tersebut baru dibangunkan oleh warga sekitar masjid. Kedua siswa tersebut beragama Islam, tetapi tidak mendengar azan dan tidak melaksanakan sholat Subuh. Setelah bangun, lansung lari pulang tanpa punya rasa malu.. Ketika bertemu teman sekolahnya dijalan, kedua siswa tersebut malahan merasa bangga dan akhirnya  tidak masuk sekolah.
Bagaimana perhatian orang tua terhadap anak-anaknya…?


Siswa Senang di Potong Rambutnya diruang BK, Daripada Ikut Pelajaran Matematika.

Pelajaran Matematika adalah momok bagi sebagian siswa. Sehingga kalau jam pelajaran Matematika ada siswa yang dipanggil ke kantor BK untuk dipotong rambutnya, siswa tersebut sungguh sangat senang. Bahkan dalam melaksanakan pemotongan rambutnya dibikin waktu yang cukup lama, agar jam pelajaran Matematika habis bersamaan dengan selesainya potong rambut.

Kondisi seperti ini sudah menjadi tren bagi siswa yang takut dengan pelajaran tersebut. Bahkan ada beberapa siswa yang sengaja melakukan pelanggaran tata tertib agar dipanggil guru BK. Menurut pendapat siswa, diruang BK lebih bebas dan leluasa dari pada mengikuti pelajaran Matematika.


Guru Kesenian Marah, Membanting Gitar.

Disekolah manapun Pelajaran yang paling disenangi siswa adalah pelajaran kesenian. Karena pelajaran ini dianggap sebagai kegiatan yang menyenangkan, santai, ringan dan biasanya gurunya juga humoris.

Tetapi, suasana pelajaran kesenian ini agak berbeda. Ketika guru sedang menilai siswa untuk bernyanyi satu-satu kedepan kelas, siswa yang belum mendapat giliran nyanyi membuat kelas menjadi gaduh, ramai dan rebut. Setelah diperingatkan guru sampai 3 kali, siswa tetap saja gaduh bahkan ada yang memukul-mukul meja.

Kemudian guru merasa habis kesabarannya, lalu membanting gitar di lantai sampai patah setangnya. Selanjutnya, guru kesenian tersebut meninggalkan kelas sambil cemberut. Setelah sampai dikantor, gitar diinjak-injak sampai hancur kemudian gitar dibakar .
Lalu… beli gitar lagi…
Temannya Sakit, Satu Kelas Merasa Senang.

Benar atau tidak, fenomena spserti ini sudah menbudaya di kalangan pelajar Indonesia. Mengapa demikian, karena setiap ada temannya yang sakit lebih dari 3 hari tidak masuk sekolah, otomatis teman-temannya ingin menjenguk kerumahnya.

Dengan berbekal uang iuran atau oleh-oleh ala kadarnya, mereka satu kelas ingin menjenguk beramai-ramai kerumah teman yang sakit. Kalau yang menjenguk hanya perwakilan kelas (Ketua dan Wakil Ketua kelas), siswa yang tidak boleh ikut menjenguk  marah-marah dan tidak konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Bahkan menjenguk dengan berlama-lama, dengan harapan sambil menghabiskan waktu pelajaran, karena siswa lebih bebas dan leluasa diluar kelas daripada mengikuti pelajaran. Sehingga dalam menjenguk teman yang sakit, biasanya pada jam pelajaran yang menjadi momok siswa, yaitu : Jam Pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Inggris.

Namun pada aspek afektif pembelajaran seperti ini sangat bagus, karena bisa untuk menumbuhkan rasa toleransi sesama teman dan beramal sholeh. Sebab, pembelajaran sosial yang tidak dikembangkan pada siswa, hanya akan menciptakan peserta didik yang cerdas tetapi asosial.

Melayat…..?
Apakah kalau ada keluarga siswa yang meninggal, teman-temannya juga merasa senang…?  Pastinya hal itu sama saja, karena mereka  ingin melayat ramai-ramai sambil bercanda secara bebas. Seperti burung keluar dari sangkarnya.


Siswi Jatuh Cinta Sama Gurunya.

Manusia sebagai makhluk social, tak lepas dari hubungan kekerabatan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pertemuan terkadang disengaja atau tidak disengaja, sifat saling menghargai bisa tumbuh dari dalam hati seseorang.

Seperti pepatah jawa “witing tresno jalaran soko kulino” bisa terjadi dimana saja , kapan saja dan siapa saja. Fenomena ini sering terjadi dilingkungan sekolah. Walau ada jarak yang begitu jauh dan tembok yang tinggi, itu tak berarti bagi mereka yang sudah tersentuh hatinya untuk menaruh rasa cintanya.

Disuatu sekolah ada siswi yang jatuh cinta kepada gurunya. Walau penghalangnya begitu besar, siswi tersebut tetap nekat untuk menaruh inti hatinya kepada gurunya. Disetiap hari, siswi tersebut selalu membicarakan dan mencari perhatian gurunya. Bahkan sampai mencuri pandang walau harus lewat jendela kelas yang angker. Keadaan siswi seperti ini  tentu bisa meningkatkan prestasi belajar, khususnya untuk mata pelajaran yang diampu guru yang bersangkutan.  Kerena, setiap jam pelajaran guru yang dicintai, siswi tersebut pasti ingin tampil lebih baik, agar lebih mendapat perhatian gurunya. Bahkan siswi tersebut sering berkeliaran disekitar kantor, sekedar bisa melihat dan bertemu dengan gurunya.

Dasar anak ingusan dengan cinta monyetnya.
Ketika siswi tersebut bertemu muka dengan gurunya, siswi tersebut deg-degan dan tak bisa berbicara sepatah katapun. Tingkah lakunya serba salah, jantungnya berdetak tak teratur, sampai keluar keringat dingin hingga akhirnya siswi tersebut lari terbirit-birit perutnya berasa mual ingin ke WC.
Dan yang terjadi… cintanya tak ditanggapi oleh gurunya. Capek deh…



Siswa Benyanyi Jorok.

Siswa disalah satu  kelas VII bernyanyi dengan nada yang tak jelas. Nyanyian tersebut mengandung unsur jorok, karena syairnya berbunyi “diagonal-diagonal, gondal-gandul”, tiba-tiba dalah salah satu guru yang masuk kelas tersebut. Lalu guru tersebut bertanya kepada siswa yang bernyanyi
    Guru  : nyanyi apa mas…?
    Siswa : gondal-gandul… Pak.
    Guru  : siapa yang ngajari…?
    Siswa : Pak Guru..
    Guru  : Guru siapa…?
    Siswa : Guru Matematika… Pak ?
    Guru  : wah… nggak mungkin…
    Siswa : Kalau guru Matematika mungkin…Pak.
    Guru  : kenapa…kok mungkin…?
    Siswa : karena Matematika itu ilmu pasti. Pasti ….pusing.
Korban Salah Tangkap di Sekolah X.


Tiba-tiba salah satu guru ESTIB di telephon seseorang yang mengaku guru di sekolah X. Dalam pembicaraannya, penelephon mengatakan bahwa ada siswa ESTIB yang berantem dan tertangkap di sekolah tersebut. Selanjutnya guru-guru Estib mengklarifikasi ke sekolah X. Setelah diinvestigasi, ternyata tidak satupun saksi yang melihat bahwa siswa Estib berantem. Tiga guru di sekolah X tidak bisa menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

Kenapa ditangkap….?
Disekolah X memang sedang ada perkelahian masal, tetapi tidak satupun guru di sekolah tersebut yang mengetahui sebab musabab dan siapa saja yang berantem. Ketika guru-guru  X datang menghampiri, perkelahian sudah usai dan mereka yang berantem keluar dari komplek sekolah X dengan melompat pagar. Sementara ada siswa Estib yang melintas disekolah tersebut kemudian berhenti untuk membeli es dipinggir jalan dekat pagar sekolah X. Saat itu juga, salah satu guru di sekolah X itu melihat ada siswa Estib jajan es sambil badannya menempel tembok pagar sekolah. Akhirnya siswa Estib itu ditangkap, di tuduh berkelahi dan dijadikan sandra, dengan harapan mereka yang berkelahi juga bisa ditangkap.

Setelah ditangkap, siswa Estib diinterogasi namun tetap pada pendiriannya, bahwa dirinya tidak berkelahi. Terjadilah dialog yang alot dan memanas, akhirnya salah satu guru Estib ditelephon untuk menjemput siswanya.

Setelah dijemput, lalu dibawa ke Estib bersama teman-temannya yang tidak tertangkap. Selanjutnya dialakukan klarifikasi di Estib, ternyata memang ada 3 siswa Estib yang berkelahi dan melompat pagar di sekolah X, namun siswa tersebut malahan tidak tertangkap. Anehnya, karena yang ditangkap temannya yang tidak bersalah, maka ke 3 siswa yang berkelahi tetap menunggu di luar komplek sekolah X. Ke 3 siswa tersebut ikut merasa prihatin terhadap temannya yang ditangkap, namun tidak bisa berbuat banyak untuk menolongnya.

Inilah segi  positif siswa-siswa tersebut dalam mengaktualisasikan aspek afektif. Walau tidak tertangkap, mereka bertiga tetap menunggu sampai temannya yang tertangkap bisa lepas dari penyandraan.




Anak Guru, Biang Keributan di kelas.


Disalah satu kelas, ada suasana yang agak berbeda, karena setiap pelajaran dan siapa saja gurunya, ada salah satu siswa yang selalu bertingkah layaknya bukan anak sekolah. Siswa tersebut sering berkata jorok, kotor dan berbicara sendiri seperti sedang sakit ingatan, bahkan sering memanggil/menyebut gurunya secara tidak sopan. Teman-temannya diganggu, hingga menjadikan suasana kelas menjadi gaduh dan merusak konsentrasi.

Siswa tersebut selalu menjadi bulan-bulanan guru yang sedang mengajar dan menjadi bahan ejekan serta tertawaan teman sekelasnya. Namun siswa tersebut tidak merasa bersalah dan tidak malu,  mungkin sudah menjadi kebiasaan didalam keluarganya.

Apabila diperingatkan, siswa tersebut selalu membantah dengan kata-kata yang membuat gurunya menjadi marah. Sementara ada beberapa temannya yang justru senang dengan tingkah laku seperti itu, karena bisa dijadikan hiburan didalam kelas layaknya menonton pelawak gratis.

Beberapa guru telah dibuatnya marah dan geram. Namun apa dikata, bahwa siswa tersebut adalah anaknya seorang guru yang juga mengajar di sekolah tersebut. Paling-paling guru-guru  hanya bisa bilang “ Kalau bapakmu bukan guru disini, kamu sudah dikeluarkan dari sekolah ini”.
He…he… gurunya takut sendiri…capek…deh…











Gurunya Sakit, Siswa Bersorak Sorai.

Beberapa mata pelajaran menjadi momok pelajar Indonesia, antara lain pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, IPA Biologi dan IPA Fisika. Kapanpun diajarkan dan siapapun yang mengajar, pastilah dibenci oleh sebagian besar siswanya.

Dipagi yang dingin dan hening, ada salah salah satu kelas yang sangat hening dan terlihat siswanya sangat tegang. Entah apa yang dipikirkan siswa-siswi tersebut, tentunya ada sesuatu yang membuat suasana menjadi menyeramkan. Setelah ditunggu 10 menit tidak ada guru yang masuk kelas, siswa menduga mungkin gurunya sedang marah. Namun semua siswa tetap siap-siap untuk mengikuti pelajaran, walau hanya sekedar sebagai pendengar yang budiman.

Tiba-tiba ada salah satu guru piket yang masuk ke kelas tersebut dengan membawa surat tugas untuk siswa dan sembari memberitahukan bahwa guru yang mengajar pelajaran matematika tidak bisa datang karena sedang sakit.

Spontan semua siswa bersorak kegirangan. Ada siswa yang melampiaskan kegembiraanya dengan berjoget, bernyanyi, tertawa, berjingkrak-jingkrak, bahkan siswa yang duduk dipojok paling belakang berucap “Alhamdulillah… gurunya sakit”.

We… dasar anak durhaka…



Siswa Terdiam Satu Jam (Topo Mbisu).  Takut, Tegang, Seram tapi Senang.

Awalnya terdengar sayup-sayup suara siswa ngobrol di salah satu kelas, kemudian ada guru yang masuk dan langsung bertanya kepada siswanya mengenai tugas PR. Semua siswa tidak ada yang berani menjawab, mungkin takut jawabannya salah atau belum mengerjakan tugas PR sama sekali.

Karena tak ada siswa yang menjawab, akhirya guru tersebut tidak melanjutkan bertanya dan hanya duduk dibangku sambil melihat-lihat wajah siswanya. Semua siswa tertunduk tak ada yang berani memandang wajah gurunya, apalagi mengeluarkan kata-kata. Bahkan mengerakan tangannya saja takut, apalagi mengerakan seluruh badannya.

Kejadian ini berlangsung selama 1 jam, dan ada beberapa siswa yang merasa senang karena tidak ada pelajaran. Sebab, pelajaran diganti dengan kagiatan “Topo Mbisu”.

Setelah guru tersebut meninggalkan kelas, semua siswa bergembira sambil berjoget, bernyayi. Bahkan ada 3 siswa yang berucap “Mudah-mudahan besuk pak guru marah lagi, Topo Mbisu lagi dan tidak pelajaran lagi, asyik….”.

O…. siswa kurang ajar…!!!



Tidak Berdo’a di Marah Gurunya


Siswa berdo’a di awal pelajaran  dan di akhir pelajaran dengan dipimpin oleh gurunya. Pembiasaan ini diajarkan untuk medidik anak agar lebih bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan pembiasaan seperti ini diharapkan nantinya menjadi siswa yang cerdas dan beriman.

Disalah satu kelas VII, ketika akan pulang guru menyuruh siswanya untuk berdo’a. namun ketika aba-aba berdo’a sudah dimulai, ada beberapa siswa yang tidak berdo’a, bahkan mengganggu temannya sambil tertawa-tawa. Sehingga membuat gurunya marah besar dan siswa yang tidak berdo’a dicaci maki, ditampar dan ada yang dijambak rambunya. Akhirnya, siswa semua disuruh pulang tanpa berdo’a. sementara gurunya masih ngomel-ngomel, siswanya lari keluar sambil berteriak-teriak kegirangan.

Setelah diklarifikasi, bahwa ketika siswa memulai berdo’a, gurunya masih jalan-jalan didepan kelas bahkan tidak ikut berdo’a.





Suara Kentut untuk Mengusir Guru.

Memang sudah tradisi, kalau pelajaran matematika itu sangat menakutkan dan membosankan. Sehingga semua pelajar merasa terbebani dengan pelajaran-pelajaran yang abstrak seperti itu.

Jarum jam menunjukan pukul 07.00 wib, semua siswa disalah satu kelas IX sudah masuk dan bersiap-siap mengikuti pelajaran matematika, walau hanya bermodalkan badan sehat semata. Disamping membosankan, masih banyak tugas PR, gurunya killer dan setiap pertemuan pasti marah-marah.

Semua siswa berusaha tenang, diam dan menundukan kepala, agar tidak disuruh mengerjakan soal di papan tulis. Kalau hasil pekerjaan salah, pasti dimarah habis-habisan. Maka lebih baik berusaha menyembunyikan ketidaktahuannya. Agar tidak menjadi perhatian guru tersebut.

Dalam suasana pagi yang dingin, tegang dan hening ada salah satu siswa yang benar-benar takut bergerak. Padahal siswa tersebut perutnya mual dan mules. Namun apa dikata bahwa sesuatu tidak bisa ditolak begitu saja. Tiba-tiba dikeheningan kelas itu terdengar suara “tiuuuuu..uuttttt”, akhirnya angin kentut keluar juga.

Sehingga membuat suasana kelas menjadi ramai dan gaduh, karena teman-temannya terkejut dan tertawa. Sementara gurunya keluar meninggalkan kelas. Dan siswa tersebut menjadi pahlawan bagi teman-temannya. Karena dengan kentut, bisa untuk mengusir guru matematika yang sedang marah-marah.


Ditinggal Tidur Sayur Hilang.

Komunitas dalam perkemahan, menguji kemampuan mengendalikan diri pada situasi yang serba darurat. Dalam keadaan yang serba sulit, terkadang siswa saling mencari celah untuk mencoba berbuat untuk melanggar tata tertib. Disebagian siswa berbuat salah adalah kebanggaan tersendiri.

Fenomena itu  terjadi saat di Estib ada kegiatan Persari (Perkemahan Satu Hari) di lapangan Estib. Di beberapa tenda perempuan terjadi insiden yang menggelikan. Mereka sudah memasak nasi lengkap dengan sayur dan lauknya. Setelah capek memasak, mereka menanti teman berkumpul sambil tiduran. Setelah semua teman satu regu berkumpul, mereka bersama-sama menyiapkan makanan. Tiba-tiba sayurnya hilang semua, dan dengan bersungut-sungut mereka makan hanya dengan sambel.

Setelah diklarifikasi, ternyata yang mencuri sayur adalah siswa laki-laki yang tendanya tidak jauh dari tenda perempuan. Kemudian siswa yang mencuri tersebut disuruh mengganti dengan uang, untuk membeli sayur soto di kantin.


Cinta ditolak, Sepatu disembunyikan..

Perkemahan di Estib mulai dibubarkan, peserta kemah berkemas-kemas untuk membersihkan lapangan dan mengumpulkan barang-barang bawaan. Suasana itu sangat ramai dan panik, karena lapangan diguyur hujan sangat deras. Sementara waktu sudah menjelang petang dan semua barang bawaan termasuk pakaian basah semua.

Kepanikan itu terdengar berita bahwa ada sepatu siswi yang hilang. Sambil menangis, siswi tersebut memberikan  keterangan, bahwa sepatu disembunyikan siswa laki-laki (kakak kelas). Kemudian semua anak laki-laki disuruh membantu mencari sepatu tersebut dan semua peserta kemah berusaha mencari sambil membuka tasnya masing-masing. Sementara peserta kemah tidak akan diijinkan pulang, kalau sepatu belum ketemu.

Hampir setengah jam, akhirnya sepatu ditemukan di bawah tas temannya. Dan kejadian itu tidak disengaja. Maksud temannya adalah untuk membantu  menyelamatkan barang temannya, tetapi karena  panik, menjadikan mereka mudah lupa.

Begitu sepatu sudah ketemu, ada lagi sandal yang hilang. Setelah diklarifikasi, ternyata sandal dipakai temannya dan putus lalu ditinggal tanpa memberitahu pemiliknya. Namun setelah diketahui sandalnya putus, akhirnya sandal ditinggal begitu saja.
Selanjutnya… perserta kemah baru boleh pulang…





Nama-Nama Samaran Siswa Alumni

1.    Kari Rahayu  –  Menjeng………. Kusnul F  -  Surip
2.    Ita  Aprilia -   Welas…………… Isti Dwi -   Prenjak
3.    Yuli Asiska  -  Marjuki………… Idah – tompreng
4.    Endang PA – Ginsul……………. Rini astuti – cempluk
5.    Handayani – Honda…………… Suryani – jerapah
6.    Riskawati – Cimblek……………Nopi F – Haleluya
7.    Rozani – Plengeh……………….Isni - Tumpling
8.    Rudi  -  Bagong………………. Daryanto  -  Kethil
9.    Arif  -  Uthik…………………. Satriyo  -  Sastro
10.    Hari P -  Kuncung……………. Budi  -  Budeng
11.    Saiful Huda – Kerceng………. Saiful anwar - Mulus
12.    Gunawan – Gundul………….. Dhanang – Mince.
13.    Agus Dwi – Becak……………Topan – Kebo
14.    Arifin – Gembur……………. Agung sri – Mbluduk
15.    Agung beni – Kotin………… Angga kris – Kucing
16.    Rosid – Koncer……………. Teguh – Tenguh
17.    M. rofig – Tobil…………… Taufiq W. – Tumpling
18.    Trimulyono – Mbah mul…… Risky Abdulah – Tokek
19.    Yoga P. – Mabrut…………. Riyan – Dombly
20.    Fendi – Mbendil…………… Kanif – Kenyik
21.    Sukma – Maksum………… Azis N. – Cempe
22.    M. Azis – Emuk………….. Susanto – Upil
23.    Udin – Kancil…………….. Yoga diky – Mangkok
24.    Dedy pur – Ucil…………… Depit – Gembolon
25.    Damar – Mancung………. Danu – Grandong
26.    Adi Pur – Glondo…………..Rochim - Bokhim
27.    Sendi – Sendot……………. Ahmad Ami – Mblembong
28.    Tisa – Tyson…………….. Arga – Sontol
29.    Sutardi – Tarmin…………. Eka iswanto – Kodok
30.    Hardono – Ogib…………. Fais – Temon
31.    Ahmad Nur – Amek……...Sidik – Obama
32.    Angga Koles – Rokson……
33.    Joko Maulana – Kucing…. Sahid – Peking


Nama-Nama Samaran Kelas IX

1.    Dewi Ana S.- Ceplis
2.    Anta Dwi – Crisye (Criting sekali)
3.    Alfiana AR. – Mbimbil (Wedus gembel)
4.    Eka Sari W.– Cat Women (Kucing)
5.    Deny P. – Pentem    Khusnul – Inul
6.    Wasiati – Wasiat    Wahyi - Maknyik
7.    Risma – gatel    Tiwi - Tiwul
8.    Natan – Boleng    Setiawan – Gembol
9.    Andi P. – Catak    Andri S. – Mayat
10.    Sugeng – Tikus    Dodi – Sapi
11.    Taufiq – Tumpling    Nizar – Kopet
12.    Riyan – Mblendong    Oky – Jelly
13.    Heri – Ketek    Yunus – Gedek
14.    Arifin N.– Nggoleng    Arifin W. – Changcuters
15.    Anditya A. – Gandok    Angga – Olog
16.    Andri T. – Pesek    Wahyu Dwi – Maknyus
17.    M. Pamungkas – Rambo   
18.    M. Ichsan – Toson   
19.    Puji Wahyu – Bombom   
20.    Nurhuda – Kebo   
21.    Agus Abidin – Bidon/Baigon
22.    Rois – Plentis   


Nama-Nama Samaran Kelas VIII


1.    Siput – Mandra (Silet puter)
2.    Disma – Limbuk (Waljinah)
3.    Intan – Silit Pitek/Lakolok
4.    Andi – Pitulas (untu metu bablas)
5.    Diyah – Jerapah    Putri – Muntreng
6.    Densa – Rinso   
7.    Oki – Mogol   
8.    Rizki – Dudung   
9.    Ryo – Hlolog   
10.    Dicky – Mbendol   
11.    Feri – Robot   
12.    M. Setia – Volume   
13.    Eko – Fais   
14.    Sholikhin – Kinthil   
15.    Adam – Gawing   
16.    Singgih – Farel   
17.    Fitri – Pitek   


1.    Erfandi – Ndlamuk.….Dwi Solikhin – Temon… Lilik – Bujel……Ongki – Oncong
2.    Bahrudin – Kripik……Yunanto – Penthol……. Didik – Didok…….….Galih - Togel
3.    Doni – Donat………...Nur Rizki – Kiko……. Dina – India……Mustika - Cerewet
4.    Heru – Garuk………...Nurdianto – Baut……. Elok – Lumayan…….….Aris - Teles
5.    Mahmud – Kothek…….Sardi – Kendo……… Nurul – Lambe Mereng….Rika - Kirik
6.    Fauzan – Bejred………Anggun – Bogis…… Yofana – Yopendek…..Isti – Mpok Igun
7.    Risma – Genter……….Solikhin – Kenceng…. Nia – Nio…………..Siti - Demek
8.    Riska – Horse…………Abid – Gembos……. Elisabeth – Cici Dora……Heng - Lapet
9.    Sri Utari – Krupuk…….Ida – Pelik…………. Gunawan – Cawik…..Ugan - Tomblok
10.    Nur’rohmah – Cilik……Sugeng – Prenjak…. agus – Gendut……..….Heri - Bendol


1.    Agus – Ketus…………….Anisa – Wijek……… Mono – Temon…….…...Fitri - Petruk
2.    Ardian – Kacung………Asa – Asah Asak…. Wahid – Wakidon
3.    Brian – Menyung………..Dhani – Gamel……. Bowo – Jarwo……….….Laela - Babon
4.    Fahri – Cempluk…………Ummi – Bogel…… Hendri – Bumerang……..Riska - Riskol
5.    Bramanta – Baby…….….Feri – Cemplok…… Nova – Nopelo……….Winda – Sok Alim
6.    andre Diky – Pitik……..  Tutik – Kebo/Gajah… Harits – Lepek…………Dina - Dinol
7.    Thoyib – Penthol……….Lilis – Trimbil………. Rudy – Rudek…….Noviana – Cah Kawek
8.    Ahmad – Menir…………Devita – Trondol……. Syaifudin – Ateng……. Doni - Dono
9.    Niko – Bligo……………Siti – Demek……….. Ihksan – Pentet……..….Chrisna - Cimblek
10.    Bagus – Gembos………..Dwi  -  Cah Ilik……... Frengky – Bogeng……...Siska – Nyis
11.    Wasino – Mbah Ganul….Sri – Sreai………….. Nasathul – Golim Preet


1.    Alfiana – Pangot………Mutia – Kebon………… Basuki – Tolo…………..Gagas   -  Tompel
2.    Anggi – Ginsul/Kecot…Endang – Dangdut……. Churnia – Pitek…….…..Rahmad – Mak crut
3.    Ivan – The Poon………Gita   -  Gitul…………… Iin   -   Oon……..……Dwi  - Wewe Gombel
4.    Fandy – Benjo…….…..Evis  -  Malang Megung… Deny -  Suro………..Khanifa – Ibu Hajah
5.    Dedy – Obama…….….Lia   -  Jagung……………. Sri   -   Srinthil…….…...Anis  -  Ginsul
6.    Devika – Grendo……Masitoh – Rambut Jaran…. Risky – Kuntil anak….Nugroho - Numplak
7.    Amri – Dembik……. ..Rizka – Umak Amik …… Bayu – Hancoro…....…..Yufandi - Pendek
8.    Ervan – Mendo……...Velika – Peliko………… Ari – Kecing………...…Sugeng – Sunging
9.    Dian   -  Senthir…...Awal - SO-1 (Seket kurang siji) / Seksi







Si-Tarmin Mabuk  di Tengah Lapangan Krikilan.

Salah satu wali murid dipanggil kesekolah oleh guru BK untuk melakukan klarifikasi mengenai salah satu siswa kelas IX yang bernama Tarmin. Wali siswa tersebut diberi penjelasan oleh guru BK tentang sikap dan kebiasaan Tarmin yang dianggap kurang baik.

Setelah pulang, wali murid tersebut memanggil Tarmin sambil marah-marah. Wali murid tersebut adalah paman Tarmin, yang habis diberitahu oleh guru BK, bahwa Tarmin ketangkap kamera satelit ditengah lapangan Krikilan pada malam hari. Paman tarmin merasa malu dengan perilaku Tarmin. Setiap hari Tarmin kelihatan anak yang patuh dan berbudipekerti baik, ternyata Tarmin bersama teman-teman sekampung mengadakan pesta miras malam hari di lapangan Krikilan.

Setiba disekolah, Tarmin melakukan protes kepada guru yang memonitor dengan kamera satelit. Guru tersebut tidak lain adalah yang mengajar computer kelas IX. Tarmin terus membujuk gurunya, agar photo dirinya sewaktu pesta miras dihapus. Namun guru computer tersebut hanya senyum-senyum saja, sambil berucap “Kapok… Lu…. Makanya jangan kluyuran malam hari…”
He…he…he…capek… deh.


Ibu Guru Roknya Sobek.

Tampil modis dan seksi memang kelihatan indah dan menyenangkan, tapi perlu diingat bahwa seorang guru harus menyesuaikan diri dengan keadaan perserta didik, karena siswanya masih setingkat SLTP. Memakai rok sempit/span, mungkin dianggap cocok bagi dirinya, tetapi harus tahu diri seperti apa kondisi badannya, bisa jadi menyiksa diri sendiri.

Disalah satu SMP ada ibu guru yang badannya gemuk tetapi suka memakai rok span. Rok span hanya cocok untuk wanita yang ramping atau kurus, sementara wanita gemuk dengan rok span, akan kelihatan kurang sesuai bahkan terasa sangat sesak dan susah bergerak.

Ibu guru tersebut berangkat mengajar mengendarai sepeda motor. Ditengah-tengah  perjalanan terganggu keramaian penguna jalan. Tiba-tiba ibu guru tersebut kaget dan berhenti mendadak. Karena berhenti mendadak, kedua kakinya turun untuk menahan motornya agar tidak roboh. Dengan rok yang sempit, apa yang terjadi…?

Kreeeeeeeeeek…………..   
eh…..   rok ibu guru sobek.
kasihaaaaaaaann….deh.



Lomba Memasak Ketela Royal Meg-meg.


Tanggal 8 Maret 2009 yang lalu ESTIB mengadakan Persari (Perkemahan Satu Hari) di halaman Estib. Banyak kegiatan yang menunjang siswa untuk belajar mandiri. Salah satu kegiatan yang menarik adalah lomba memasak dengan bahan ketela. Bahan yang murah dan mudah dicari di daerah setempat, serta ketela bisa dibuat berbagai jenis makanan hidangan.

Disalah satu  regu  perempuan, kelihatan memasak dengan semangat. Mereka memasak ketela dengan model dan cara yang unik. Karena penasaran, salah satu Pembina mendekat dan bertanya :

Pembina    : “Masak apa dik…?
Siswa    : “Ketela…”
Pembina    : “Namanya masakan apa itu…?
Siswa    : “Bergedel Royal Meg-meg…”
Pembina    : “Kok Royal Meg-meg…?
Siswa    : “Sebab buatnya di meg-meg tangan..
Pembina    : “Pantas bau keringat anak-anak”
Siswa    : “Bau-nya gimana…?
Pembina    : “Kecut, tengik, penguk dan apek.



Salah Memakai Seragam.


Tahun ajaran baru 2008/2009 baru berjalan dua minggu. Beberapa siswa masih semangat dan bangga dengan seragam barunya. Sementara ada 3 siswa kelas VIII yang berangkat berjalan dengan langkah tegap dan meyakinkan layaknya seorang prajurit yang berangkat ke medan perang.

Ketika bertemu anak perempuan mereka nggodain adik kelasnya sambil senyum-senyum. Namun setelah lewat didepan kelas VII, ke 3 siswa tersebut ditertawakan anak-anak kelas VII. Mereka bertiga bingung, mengapa adik kelasnya mentertawakan. Kemudian salah satu anak kelas VII memberitahu bahwa kakak kelasnya itu salah memakai seragam. Mestinya hari Kamis dengan seragam BATIK, tetapi mereka bertiga memakai seragam PRAMUKA. Blo on kaleee…

Dengan rasa malu, mereka bertiga lari terbirit-birit pulang untuk berganti seragam.
Kasihan…………...deh.



Wajahku Mirip Munyuk.

Pelajaran  kelas IX baru berjalan 15 menit, salah satu siswa disuruh keluar oleh gurunya untuk menemui guru BK. Siswa tersebut dikeluarkan, karena model potongan rambutnya tidak wajar. Setelah masuk ruang BK, siswa tersebut disuruh menemui wali kelasnya dan disuruh bertanya tentang dirinya. Dengan rasa gemetar, siswa tersebut menemui wali kelasnya :

Siswa    : “Pak wajahku seperti apa …?
Wali kelas    : “Seperti munyuk…”
Siswa    : “Rambutku seperti apa…?
Wali kelas    : “Seperti rambut jaran…”
Siswa    : “Otakku seperti apa….?
Wali kelas    : “Seperti batu…”
Siswa    : “Badanku seperti apa…?
Wali kelas    : “Seperti badak…”
Siswa    : “Terimakasih Pak…”



Siswa Terindikasi Homoseksual.

Perlu mendapat perhatian khusus, bahwa ada salah satu siswa yang mempunyai tabiat yang tidak wajar. Sepintas memang siswa tersebut biasa-biasa saja, tetapi dalam beberapa peristiwa sudah bisa sebagai indikator/tanda-tanda homoseksual.

Didalam kelas, siswa tersebut sering melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Dengan gerakan-gerakan tangan yang mengarah ke tindakan tidak senonoh, dia pertontonkan di depan teman-temannya baik laki-laki maupun perempuan tanpa rasa malu sedikitpun. Didukung dengan ucapan-ucapan yang jorok, siswa tersebut membuat anak-anak perempuan menjadi tidak nyaman atau jijik.

Lebih mengherankan lagi, siswa tersebut didalam kelas selalu meminta untuk dipijit oleh siswa laki-laki. Perbuatan ini dilakukan berulang-ulang, walaupun kelas dalam keadaan pelajaran. Sementara teman laki-laki yang disuruh memijitnya tidak berani menolak karena takut dengan ancaman-ancaman tertentu.

Setelah terjadi keresahan yang berkelanjutan, akhirnya ada siswa yang melaporkan ke guru BK dan siswa tersebut dipanggil ke kantor BK untuk diberikan pembinaan. Semoga dengan pembinaan, siswa tersebut terhindar dari tabiat buruknya.








LKMD-Londo Kok Mung Ndase.

Perkembangan zaman selalu diikuti dengan perkembangan mode. Pesatnya kemajuan teknologi informasi menjadikan suatu perkembangan mode mudah diterima oleh masyarakat, baik masyarakat kota maupun pedesaan.

Salah satu  yang paling popular adalah mode mengecat rambut/semir. Sehingga tidak sedikit anak sekolah yang ikut-ikutan mengecat rambutnya. Walaupun aturan disekolah melarangnya, tetapi tetap saja banyak siswa yang rambutnya di cat atau di semir agar dianggap anak gaul. Padahal semir rambut belum tentu cocok bagi sitiap orang, namun beberapa siswa nekat mengecat rambutnya.

Lucu, wagu dan aneh, mengapa…?
Kondisi phisik kampungan, kulit hitam, baju kumal, wajah kotak-kotak dan kanthong kering, rambut krisy (kriting sekali), mereka tak canggung untuk mengecat rambutnya. Sehingga benar-benar seperti anak yang kerjaanya ngarit rumput kena panas, rambutnya merah kusam. Karena antara kondisi phisik dan semir rambut yang tidak cocok, sehingga teman-temannya menyebut LKMD (Londo Kok Mung Ndase).

Inilah Londo-londo ndeso,
Ora biso opo-opo,
Rupane koyo boto,
Ora duwe tepo sliro,
Uripe mung sedelo,
Yen mati wedi neroko,
He..he..he………


Aneh Tapi Nyata, Siswi Tidak Sekolah Karena Takut Dengan Gurunya

Salah satu kelas  ada siswi  yang setiap hari kamis tidak masuk sekolah. Dia mengirim surat izin dengan alasan sakit atau ada keperluan keluarga. Setelah dikonfirmasi pada siswi tersebut, ternyata tidak masuk sekolah karena ada jam pelajaran yang gurunya gualak, serem dan menakutkan.
Ah…yang bener aja mbak…

Siswi Badanya Dingin Karena Takut Sama Gurunya.
Kelas …. ada siswi … badannya dingin atau keluar keringat dingin, setiap ada jam pelajaran tertentu. Siswi tersebut tidak mau berterus terang kalau ditanya gurunya. Setelah diklarifikasi temannya, siswi tersebut ketakutan dengan  mata pelajaran tertentu.
He...he…he… Kacihan dech lu…

Siswi Pingsan Karena Takut Dengan Pelajaran X.
Aneh…. di salah satu kelas … ada siswi …  pingsan atau selalu izin ke ruang UKS dengan alasan sakit, setiap ada jam pelajaran tertentu. Benarkah demikian, tentunya itu hanya praduga dari teman-teman sekelas. Namun, karena selalu begitu, sehingga teman-temannya menduga bahwa siswi tersebut ketakutan dengan mata pelajaran tertentu.
Wah…bener2 aneh…

Siswa Benci Pada Gurunya Karena Selalu Disindir.
Siswa di salah satu kelas  menjadi sangat benci dengan gurunya. Siswa itu menjadi dendam karena sering disindir gurunya dengan kata-kata panggilan yang menhina. Kata-kata hinaan itu adalah menyebut warna kulit, yaitu memanggil siswa dengan sebutan “Si-reng” artinya si-kulit hitam.

Siswa Merasa Dianggap Seperti Anjing.
Beberapa siswa mengaku dianggap seperti anjing. Mereka merasa seperti anjing karena setiap injin kencing ke WC harus memakai kalung data monitoring kegiatan siswa pada jam pelajaran. Karena kencing di WC harus memakai kalung, maka mereka menyebut dirinya “anjing Kecing”.
Walah...walah…ada anjing kencing di Estib.

Siswa Iri Dengan Siswi, Pada jam Pelajaran …
Sebagian besar murid laki-laki kelas … iri dengan murid perempuan. Pasalnya setiap jam pelajaran …, murid laki-laki merasa tidak diperhatikan gurunya. Gurunya dianggap hanya mengajar murid perempuan saja. Sampai-sampai murid laki-laki menganggap gurunya “mata keranjang”. Sementara gurunya berkata “makanya kamu jadi perempuan aja”.
We…kok aneh sekali………….
Namanya juga laki-laki, mas…..

Mr. X Sedang Sakit          

Ketika Mr. X sedang sakit, banyak siswa-siswi yang SMS masuk ke HP ku antara lain :

“Pak jangan sakit, kalau Pak Hasim sakit sekolahan sepi sekali lho”.
“Pak kalo sakit jangan lama-lama, ntar siswa Estib kesepian kabeh”.
“Wah… aku sedih sekali kalau Pak Hasim gak berangkat sekolah karena sakit”.
“Pak..cepet sembuh, besuk internetan lagi ya…”
“Pak Hasim moga cepet sembuh, siswa Estib dah kangen buanget…”.
“Dah sembuh Pak, besuk harus masuk karena siswa Estib dah kangen semua”.
“Pak Hasim harus sembuh, trus masuk, trus main2 komputeran lagi ya…”
“Kalau Pak Hasim sakit, semua siswa Estib sedih semua lho…”
“Pak jangan sakit, semua siswa akan protes/demo kalo jenengan sakit…”.
“Wah…Pak Hasim tdk boleh sakit, soalnya Estib kehilangan sekali lho…”
“Cepetan sembuh Pak…Pak Hasim sakit… Estib juga ikut sakit lho…”.
“Pak…harus cepet sembuh, jangan ninggal krn aku belum bisa internetan…”.
“Ayo sembuh Pak…kalo gak ada Pak Hasim Estib sepi kayak kuburan lho Pak…”
“Pak… kalau sakit jangan sampai mati lho…soalnya aku belum diajari bikin E-mail”.


Smack Down di Kelas IX D

Jenuh, bosan, muak, capek dan depresi berat adalah fenomena yang terjadi pada siswa kelas IX dalam menghadapi UNAS 2009. Sementara dalam beberapa uji coba UNAS 75% siswa tidak lulus, hal ini menambah beban pikiran dan goncangan jiwa yang begitu tak terkendali. Goncangan jiwa yang tak terkendali tersebut bisa berakibat fatal, yaitu siswa mudah marah dan mudah tersinggung.

Dalam kegiatan belajar pada kelas IX D, ada dua siswa (Depit dan Azizs) yang saling bercanda dan mengejek sehingga berakibat dua siswa tersebut tersinggung dan terjadi kontak phisik. Dalam perkelaian tersebut terjadi didalam kelas dan salah satu siswa melakukan gerakan yang mengakibatkan kaca jendela pecah. Perkelaian dua siswa tersebut draw atau tidak ada yang dinyatakan menang atau kalah. Sementara teman-teman sekelasnya menamakan perkelaian tersebut  adalah “SMACK DOWN IX D”.


Tertangkap Basah Nonton CD Porno

Dunia sudah terbalik, alam terbakar dan moral mulai memudar. Bejat, jorok, saru dan jiwa setan berserta iblis telah merasuk kedalam dunia pendidikan Indonesia, khususnya siswa Estib.

Mengapa demikian…?
Siswa baru kelas VII sudah terkontaminasi virus bejat yang sangat merisaukan. Ada beberapa siswa kelas VII yang mencoba menyewa CD Porno dan ditonton ramai-ramai disalah satu rumah siswa tersebut. CD Porno tersebut ditonton kurang lebih 6 siswa, yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, masing-masing kelas rata-rata 2 siswa. 

Tanggungjawab siapa ini…?
Tentunya orang yang paling bertanggung adalah kedua orang atau keluarga masing-masing. Sementara  guru hanyalah sebagai pihak yang membantu orang tua siswa dalam mendidik anak-anak bangsa tersebut. Bagaimana keadaan lingkungan keluarga siswa tersebut, tentunya yang lebih tahu adalah orang tua siswa.

Internetan Buka Situs Dewi Persik

Dasar siswa bermoral iblis dan berjiwa binatang dan berotak batu. Memang binatang tak punya malu dan tak bermoral, sehingga manusia terkadang seperti binatang.

Itulah fenomena yang terjadi ketika siswa kelas VII sedang belajar Internet, siswa tersebut langsung terbersit hatinya untuk mencari situs yang berbau pornografi. Setelah diperingatkan oleh gurunya, siswa tersebut keluar bilik internet dan pindah tempat. Padahal dibilik internet telah dipasang pesan berupa tulisan yang berbunyi “Hindari situs porno, Tuhan Maha Mengetahui”. Ternyata pesan tersebut tidak digubris sama sekali.

Oh….dasar pelajar bermoral iblis, berjiwa binatang dan berotak batu.



Sholat Dhluha Bersama, Kentut …  

Siswa kelas IX dalam menghadapi UNAS, selain di adakan les juga diadakan Sholat Dhluha dan do’a bersama di masjid Estib. Siswa harus mengikuti semua kegiatan tersebut, namun ada  siswa yang merasa terpaksa. Sehingga siswa tersebut  melaksanakan sholat dan do’a dengan rasa terpaksa.

 Anehnya…!
Ada salah satu siswa yang terpaksa ikut sholat Dhluha walau dirinya merasa sakit perut. Sambil mendengarkan pengarahan Pak Lanjar, S.Pd. perut siswa tersebut semakin sakit, mual dan kembung. Giliran sholat dilaksanakan, siswa tersebut kentut preeeeet… pada posisi rukuk, doooot…  pada posisi sujud dan tiiiuuuuut…. pada posisi duduk. Akibatnya teman-teman disekitarnya serentak tertawa dan 9 siswa jadi batal sholatnya.

Wih…sholat kok sambil kentut…..
Ntar di ketawain Tokek   lho.


Alasan Mentruasi, padahal Lupa Bawa Alat Sholat

Sholat Dhluha dan do’a siswa-siswi Estib yang akan menghadapi UNAS dipimpin oleh Pak Lanjar. Setiap akan memulai selalu diadakan absent sambil mendengarkan ceramah. Bagi anak perempuan yang sedang mentruasi, tidak perlu ikut sholat tetapi tetap duduk dan berkumpul di barisan/soft paling belakang.

Saat itu ada 14 anak perempuan yang sedang mentruasi, namun dari 14 siswi tersebut ada 2 anak yang sebenarnya tidak sedang mentruasi. Karena takut dengan Pak Lanjar maka 2 siswi tersebut duduk di paling belakang dengan alasan mentruasi, padahal ke 2 siswi tersebut lupa membawa alat sholat.

We…lha…dasar perempuan.
Ntar di cek… lha… ketahuan.
Ternyata…he…he…he…serem buanget.


Tidak Lulus, Diputus Pacar

Pada kegiatan do’a bersama di masjid Estib, ada salah satu anak laki-laki yang berdo’a sangat serius. Bahkan anak tersebut berdo’a sampai bisa meneteskan air mata.

Setelah selesai berdo’a, anak tersebut di tanya teman sampingnya :
Mr. X…..: Wah, berdo’a mu sangat serius ?
Mr. B…..: Iya, kali ini aku benar-benar berdo’a tenan.
Mr. X…..: Emang ada apa ?
Mr. B…..: Karena kalau aku ga’ lulus berbahaya.
Mr. X…..: Berbahaya apanya ?
Mr. B…..: Aku bisa diputus pacarku.
Mr. X…..: he..he..he…itu ma… do’a pacaran mas…


Belum Wudlu kok Sholat.


Ketika sholat pada posisi sujud, ada siswa yang tersenyum sendiri. Setelah selasai sholat, siswa tersebut ditanya temannya :

Codot….: Kenapa kamu sujud sambil tersenyum ?
Gombel..: He…he…he…aku lupa.
Codot….: Lupa apanya ?
Gombel..: Aku belum wudlu.
Codot….: Lho, kok bisa ?
Gombel..: Bisa aja, aku kan dah pikun…
Codot….: Emang dasar kau ini anak Apa…Mbel..




Perbedaan Jam Pelajaran Pembiasaan SMP dan SD


Salah satu siswa ESTIB yang baru kelas VII bertanya kepadaku tentang  jam pelajaran pembiasaan. Kemudian aku jelaskan, tetapi siswa tersebut masih aja belum paham. Akhirnya aku jelaskan perbedaan antara jam pembiasaan di SD dan SMP, yaitu :

Jam Pelajaran Pembiasan di SMP adalah guru atau wali kelas masuk kelasnya sendiri-sendiri. Guru tersebut memberikan pembinaan kepada siswanya tentang cara belajar yang baik, menjaga kesehatan, menjaga kebersihan, sopan-santun dan budi pekerti luhur.

Jam Pelajaran Pembiasaan di SD adalah guru-guru meninggalkan kelas dan masuk ke kantor semua, selanjutnya mengadakan iuran untuk membeli bakmi goreng,  tahu, tempe, kerupuk, kripik semut untuk disantap bersama-sama. Sementara siswa dibiarkan gaduh di dalam kelas.
He.. he… omong kosong aja lu…
Itu ma…kebiasaan jajan aja…



UNAS- Siswa-Siswi Berkoalisi Dalam Satu Ruang       


Rendahnya minat baca, sangat berpengaruh pada pelajar zaman ini. Selain itu tontonan di TV sangat tidak memdidik bagi pelajar. Sehingga pelajar sekarang lebih suka bermalas-malasan di depan TV daripada membaca buku-buku pelajaran.

Fenomena itu terlihat ketika siswa sedang mengikuti UNAS, mereka tidak menyiapkan diri dengan belajar, tetapi menyiapkan untuk bisa bekerja sama dengan teman-temannya (berkolasisi). Dengan demikian dalam satu ruang ada salah satu siswa yang dianggap mampu menjadi tumpuan siswa yang lain.

He…he…he…berkoalisi kayak partai politik aja. 


UNAS- Siswa-Siswi Berkoalisi Antar Ruang

Dalam pelaksanaan UNAS kemarin, waktu yang ditunggu-tunggu siswa adalah suara bel satu pada paruh waktu pertama. Setiap bel satu, setiap ruang UNAS pasti ada dua siswa yang keluar ke WC untuk melakukan pertemuan rahasia.

Dalam pertemuan itu, menurut dugaan adalah melakukan kerjasama antar ruang dengan bertukar jawaban. Transaksi pertukaran jawaban tersebut dilakukan di WC, karena WC adalah tempat transaksi yang paling aman. 

Wah…siswa apa itu…?




UNAS-Siswa ke WC Dikawal Pengawas

Kegiatan UNAS dilaksanakan selama 4 hari. Setelah hari ke 3, beberapa pengawas mulai curiga pada siswa yang sering ke WC. Pengawas menduga bahwa siswa bekerjasama dengan salah satu guru di sekolah tersebut. Namun dugaan itu tidak terbukti karena tidak ada guru yang membocorkan kunci jawaban UNAS.

Sehingga mulai hari ke 3, siswa yang ke WC selalu dikawal oleh pengawas, namun pengawas tidak ikut masuk, karena WC-nya bau banget dan juga kalau melihat yang kencing bisa-bisa dianggap mengintip. Bahkan ada siswa yang tidak boleh ke WC siswa, tetapi diuruh kencing di WC guru.

Wih…dasar siswa berakal bulus…
Bulus Jimbung…ya…!!!




Kata  "YA"  Membuat Keberuntungan

Waktu saya kelas 7, saya sedang membayar LKS di kantor, setelah membuka pintu lalu saya berkata :

Saya…….; Maaf pak, saya mau bayar LKS,
Guru…….; Ya, silahkan. namanya sidik ya?
Saya…….: ya pak!
Guru…….: Junlahnya 85 ribu ya mas?
Saya……..: Ya pak!

Waktu itu saya bawa uang 100 ribu rupiah.
Setelah saya berikan uangnya, pak guru berkata;

Guru…….: Berarti kermbalinya 25 ribu ya mas?
Saya…….: Ya Pak..!

Padahal saya  tahu bahwa kembalian yang di berikan pak guru kelebihan 10 ribu. Tapi saya diam aja, maka dari itu saya dapet keberuntungan 10 ribu.
He…he…he….

Pengirim cerita : Sidoel
Kela A